Kali kedua Amal Insani Foundation menyelenggarakan Seminar Nasional yang dirangkai dengan Call for Paper bertema Strategi Membangun Inovasi dan Keunggulan Bersaing Perguruan Tinggi di Era Disruptif. Seminar Nasional menghadirkan Keynote Speaker Prof. Dr. Ir. H. La Ode M Kamaluddin selaku Rektor Universitas Insan Cita Indonesia.
Selain Keynote Speaker, terdapat Narasumber lain didaulat mengisi materi Seminar diantaranya, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M,Si (Rektor UNINUS Bandung), Dr. Ir. H. Isradi Zainal, MT., MM., MH., DESS, MKKK., IPU (Rektor Universitas Balikpapan) dan Dr. Ir. H. John Chaidir, MM., M.AP., M.Ikom., M.Pd (Direktur Pasca Sarjana Universitas Primagraha)
Dalam sambutan pembukaannya, Achmad Rozi El Eroy selaku Founder sekaligus CEO Amal Insani Foundation menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang diskursus bagi para pengelola perguruan tinggi dalam membangun inovasi dan daya saing perguruan tinggi di era disruptif.
“Inovasi dan Keunggulan Bersaing sebuah perguruan tinggi saat ini menjadi isu dan kebutuhan bersama bagi pengelola perguruan tinggi. Hampir bisa dipastikan, semua perguruan tinggi memiliki keinginan untuk menjadikan kampusnya menjadi perguruan tinggi yang inovatif dan kompetitif.” Ujar Achmad Rozi El Eroy.
Rozi menambahkan, “Salah satu prasyarat bagi sebuah perguruan tinggi untuk bisa survive dan berkembang adalah memiliki keunggulan bersaing. Dimana basis dari keunggulan bersaing ini adalah bagaimana menciptakan inovasi dan kreatifitas yang tidak mampu disaingi oleh perguruan tinggi lainnya.”
Sementara Rektor Universitas Insan Cita Indonesia, Prof. Dr. H. Laode M Kamaluddin dalam sambutannya menyatakan bahwa, perguruan tinggi yang ingin unggul di era Disruptif harus mampu menyelenggarakan pendidikan yang bersifat inklusif yang berbasis digital, inovatif, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).
“Perguruan Tinggi harus mampu juga menyelenggarakan penelitian tentang isu – isu krusial terkait kemanusiaan, kebangsaan dan keumatan, dan memperoleh solusinya sebagai kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.” pungkas Prof Laode (red)