Guru Besar Teknik Kimia Untirta, Prof. Eka Sari : 7 Program Prioritas untuk Akselerasi Pengembangan Ekonomi Kreatif

kabardosen.com — “Ekonomi kreatif merupakan proses ekonomi yang termasuk kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa di dalamnya yang membutuhkan gagasan dan ide kreatif serta kemampuan intelektual dalam membangunnya.” ujar Prof Dr. Ir. Eka Sari saat memberikan materi dalam Seminar Nasional Batch 3 yang diselenggarakan oleh Amal Insani Foundation, Senin (27/05/2024).

Ditambahkan oleh Prof. Eka Sari, “ Ekonomi kreatif adalah konsep yang mencakup berbagai sektor ekonomi di mana nilai ekonomi diciptakan melalui kreativitas, pengetahuan, dan keahlian.”

Seminar Nasional Batch 3 menghadirkan juga Keynote Speaker H. Kamrussamad, Ph.D selaku Anggota DPR RI komisi XI sekaligus Founder KAHMI Preneur dan Dr. Ir. H. John Chaidir, selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Primagraha. Seminar Nasional  dipandu oleh Moderator Fahmie Firmansyah yang merupakan Dosen Universitas Mangku Wiyata.

“Akselerasi ekonomi kreatif merujuk pada upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan kontribusi ekonomi dari sektorsektor kreatif. Ada empat langkah strategis dan kebijakan yang dirancang, yaitu; pertama, Merangsang inovasi,  kedua, Meningkatkan produksi, ketiga, Memperluas pasar, dan keempat, Memperkuat ekosistem ekonomi kreatif” pungkas Guru Besar Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini.

7 Strategi Akselerasi Pengembangan EKonomi Kreatif

Masih menurut Prof. Eka Sari, ada Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengakselerasi ekonomi kreatif, yaitu: pertama, Peningkatan Investasi : Mendorong investasi baik dari sektor swasta maupun publik ke dalam industri kreatif. Ini bisa berupa dukungan finansial, insentif pajak, atau program hibah untuk pelaku industri kreatif; kedua, Pengembangan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan sektor sektor kreatif, seperti ruang kerja bersama (co-working spaces), studio seni, pusat inovasi, dan aksesibilitas teknologi informasi dan komunikasi; ketiga, Pendidikan dan Pelatihan: yaitu dengan jalan Meningkatkan pendidikan dan pelatihan dalam bidang-bidang kreatif untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berbakat dalam industri kreatif;

Keempat, Pengembangan Pasar, yaitu Mendorong ekspor produk dan jasa kreatif ke pasar global dan memperluas  pasar domestik melalui promosi, pameran, dan kolaborasi antar-negara; kelima, Pembentukan Kebijakan yang Mendukung, yaitu dengan Merancang kebijakan yang memfasilitasi pertumbuhan ekonomi kreatif, seperti peraturan yang mendukung hak kekayaan intelektual, aksesibilitas keuangan, dan perlindungan terhadap hak cipta;

Keenam, Kolaborasi dan Jaringan: Membangun jaringan kolaborasi antara pelaku industri kreatif, pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor lainnya untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif; dan ketujuh, Pemberdayaan Komunitas Lokal: Mendukung dan mempromosikan komunitas lokal dalam memproduksi dan mendistribusikan produk dan layanan kreatif mereka, sehingga menghasilkan dampak positif pada ekonomi lokal.

“Dengan melakukan langkah-langkah ini secara efektif, akselerasi ekonomi kreatif dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan serta meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan ekonomi di suatu wilayah atau negara.” pungkas Prof. Eka Sari

Ekonomi Kreatif sebagai Katalisator Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, Dr. John Chaidir selaku pembicara yang lain menuturkan bahwa, ““Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi nasional yang berkelanjutan dan menekankan pada penambahan nilai barang lewat daya pikir serta  kreatifitas manusia.”

Ditambahkan oleh Dr John Chaidir, “Saat ini, Ekonomi kreatif menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan pertumbuhan  ekonomi global. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menaruh perhatian lebih terhadap sektor ini, dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi dan peluang  Ekonomi Kreatif di Indonesia”.

Dr. John Chaidir dalam kesempatan tersebut memaparkan tentang pentingnya Inovasi dan Kolaborasi dalam pengembangan Ekonomi Kreatif.

“Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, manfaat ekonomi kreatif adalah mampu meningkatkan peran masyarakat dalam membangun ekonomi melalui UMKM/Startup. Dengan modal kreativitas tanpa batas, para pelaku usaha UMKM/Startup dapat terus berinovasi dalam memenuhi permintaan konsumen atau menciptakan usaha terbarukan.” Dr. John menambahkan dalam pemaparannya.

Masih menurut Dr. John Chaidir yang merupakan Direktur Pascasarjana UPG ini, “Semakin banyaknya inovasi dan kolaborasi dari orang-orang yang membuka  bisnis dan stakeholder, maka akan semakin banyak juga produk-produk baru yang akan dihasilkan, maka semakin banyak juga tenaga kerja yang diperlukan dalam proses pembuatannya.” pungkasnya

“Kreativitas merupakan modal yang sangat penting bagi seorang wirausahawan. Sebagai pengusaha, Anda pasti akan menghadapi persaingan yang ketat. Oleh karena itu, wirausahawan harus kreatif dan tidak mudah kehilangan akal” ujar Dr. John Chaidir.

Dalam sambutan pembukaan, Achmad Rozi El Eroy selaku CEO Amal Insani Foundation mengatakan bahwa kegiatan seminar nasional ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah ketiga kalinya dilaksanakan oleh Amal Insani Foundation.

“Seminar Nasional Batch 3 ini kami rangkai dengan acara Call for Paper, yaitu penyampaian presentasi hasil pemikiran atau penelitian dari dosen, mahasiswa atau praktisi peneliti,  Insya Allah akan kami gelar setiap tahun kegiatan sepertiini.?” ujar CEO Amal Insani Foundation

“Kami berharap kegiatan ini menjadi sebuah wadah aktualisasi bagi mahasiswa, dosen maupun peneliti dalam mempublikasikan karya ilmiah yang telah dihasilkan.” Rozi menambahkan.

Dalam sesi Keynote Speaker, Kamrussamad menyampaikan materi tentang Strategi Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Di Kalangan Generasi Z mengatakan, bahwa Gen Z memiliki potensi yang sangat positif, yaitu; sebagai Digital Native, yaitu Terampil menggunakan teknologi digital untuk menciptakan dan memasarkan produk ekonomi kreatif; kedua potensi Multi-Tasking & Adaptif, yaitu GEN-Z cenderung  memiliki kemampuan multi-tasking dan adaptif terhadap perubahan; ketiga, potensi Kreatif & Inovatif, yaitu Mampu menciptakan ide-ide baru yang segar; dan keempat potensi Social Media, yaitu Kemampuan membangun komunitas melalui platform social media.

“Gen Z juga memiliki peran dalam meningkatkan Ekonomi Kreatif, yaitu Sebagai Konsumen dengan cara Menggalakkan kampanye bangga buatan Indonesia. Cara lain yang dapat dilakukan adalah Dengan cara memasukan produk Dalam negeri dalam list belanja; mengajak keluarga dan sahabat berbelanja produk lokal; promosikan di akun media sosial; bergabung dengan komunitas dan gunakan produk dalam negeri untuk kebutuhan sehari-hari” ungkap Kamrussamad, yang juga masih tercatat sebagai Anggota DPR RI Komisi XI.

Ditambahkan oleh Founder KAHMI Prenuer, Gen Z juga dapat berperan sebagai Sebagai Pelaku Usaha, yaitu selalu beradaptasi terhadap perubahan, zaman Sudah berubah menjadi zaman digital, adaptasi perlu disesuaikan terhadap perubahan. Selain itu, Berinovasi, merubah tantangan menjadi peluang,

menjawab tantangan masa kini dengan solusi inovatif dengan tujuan memberikan manfaat yang sebesar besarnya. Dan terakhir, Gen Z juga dapat Perluas jaringan, perluas pasar, jadilah pemenang di negeri sendiri. (red)

  • Related Posts

    Ketua Dewan Pengawas AFEBSI, Prof. Dr. Atang Hermawan sampaikan hal ini dalam Rakernas 2 AFEBSI

    KABARDOSEN.COM. Pembukaan Rakernas 2 AFEBSI di Ballroom Grage Hotel, (27/08/2024) berjalan sangat meriah, Dimana hadir banyak tokoh penting dalam pembukaan Rakernas. Mulai dari kepala LLdikti IV, Dr. H. Samsuri, S.Pd.,…

    Kolaborasi GP Ansor, Fatayat dan M3CB Pandeglang Gelar Lomba Paduan Suara Kemerdekaan di Saung Shoang Labuan

    Pandeglang– Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Majelis Mudzakaroh Muhtadi Cidahu Banten (M3CB) Kabupaten Pandeglang berkolaborasi dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Berita Terkait

    Ketua Dewan Pengawas AFEBSI, Prof. Dr. Atang Hermawan sampaikan hal ini dalam Rakernas 2 AFEBSI

    • September 11, 2024
    • 52 views
    Ketua Dewan Pengawas AFEBSI, Prof. Dr. Atang Hermawan sampaikan hal ini dalam Rakernas 2 AFEBSI

    Dosen Unbaja Mengikuti Internasional Conference (2nd Icon MC), Internasional Community Service) and Dies Natalis 4th Di Bali

    • September 9, 2024
    • 18 views
    Dosen Unbaja Mengikuti Internasional Conference (2nd Icon MC), Internasional Community Service) and Dies Natalis 4th Di Bali

    Rakernas 2 AFEBSI Dihadiri Kepala LLDikti IV dan Ketua Dewan Eksekutif LAMEMBA

    • September 9, 2024
    • 35 views
    Rakernas 2 AFEBSI Dihadiri Kepala LLDikti IV dan Ketua Dewan Eksekutif LAMEMBA

    Stop Kriminalisasi Rektor UNMA Banten : Mengembalikan Esensi Akademik dan Keadilan

    • September 9, 2024
    • 15 views
    Stop Kriminalisasi Rektor UNMA Banten : Mengembalikan Esensi Akademik dan Keadilan

    Kolaborasi GP Ansor, Fatayat dan M3CB Pandeglang Gelar Lomba Paduan Suara Kemerdekaan di Saung Shoang Labuan

    • August 18, 2024
    • 74 views
    Kolaborasi GP Ansor, Fatayat dan M3CB Pandeglang Gelar Lomba Paduan Suara Kemerdekaan di Saung Shoang Labuan

    Universitas Mathla’ul Anwar Banten lakukan MoU dengan DPN AFEBSI

    • August 16, 2024
    • 77 views
    Universitas Mathla’ul Anwar Banten lakukan MoU dengan DPN AFEBSI